PELUKAN BERDAMPAK DAHSYAT BAGI KESEHATAN FISIK DAN JIWA
Berbagai penelitian membuktikan bahwa pelukan adalah bentuk terapi yang sangat efektif. Bukan hanya pada orang yang sedang memiliki luka batin, tapi bagi siapa saja.
Virginia Satir, psikoterapis yang mendapat julukan "ibu terapis keluarga" mengatakan bahwa untuk bertahan hidup saja, manusia membutuhkan 4 pelukan perhari. 8 pelukan perhari diperlukan untuk memperbaiki, dan 12 pelukan perhari untuk tumbuh.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pelukan memberi stimulus pada otak kita untuk menghasilkan oksitosin di pusat emosi otak untuk memunculkan rasa puas, penuh, dan berharga, serta mengurangi rasa cemas, takut, dan kesepian.
Selain pelepasan oksitosin berdampak pada menurunnya kortisol, reseptor sentuhan di bawah kulit juga memberi perintah pada otak untuk menurunkan kortisol, yaitu hormon stres yang mempromosikan rasa sakit dan negatif pada tubuh. Akibatnya, kelembaban kulit lebih terjaga, sistem saraf bekerja lebih efektif, dan mengatur kesehatan tubuh menjadi lebih baik.
Pelukan juga merangsang kelenjar thymus, kelenjar yang mengatur dan menyeimbangkan produksi sel-sel darah putih sehingga kita tetap sehat dan bebas penyakit.
Pelukan yang lebih lama (3-20 detik) dapat meningkatkan serotonin yang bermanfaat memberikan rasa bahagia. Sebuah studi dari University of North Carolina menemukan bahwa wanita yang memeluk pasangan mereka selama 20 detik memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
Anak saya atau saya ga suka dipeluk nih.. bukan tidak suka. Menikmati pelukan adalah kebutuhan primitif semua makhluk yang tergolong "animalia", termasuk manusia. Mungkin hanya soal waktu :) Ayo praktekan ayah bunda, di weekend ini. Ditunggu share cerita menariknya ya. :)
Kami di Yayasan Kita dan Buah Hati, hampir setiap hari mendapat pelukan dari orang di kursi sebelah :D Terasa banget deh manfaat pelukan. Mau jadi anggota keluarga kami? Klik link www.kitadanbuahhati.co/karier ya
Tim Yayasan Kita dan Buah Hati
#BrainBasedParenting #ykbh
Ditulis Pada: 24 March 2017, Pukul: 07:07:32
Berbagai penelitian membuktikan bahwa pelukan adalah bentuk terapi yang sangat efektif. Bukan hanya pada orang yang sedang memiliki luka batin, tapi bagi siapa saja.
Virginia Satir, psikoterapis yang mendapat julukan "ibu terapis keluarga" mengatakan bahwa untuk bertahan hidup saja, manusia membutuhkan 4 pelukan perhari. 8 pelukan perhari diperlukan untuk memperbaiki, dan 12 pelukan perhari untuk tumbuh.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pelukan memberi stimulus pada otak kita untuk menghasilkan oksitosin di pusat emosi otak untuk memunculkan rasa puas, penuh, dan berharga, serta mengurangi rasa cemas, takut, dan kesepian.
Selain pelepasan oksitosin berdampak pada menurunnya kortisol, reseptor sentuhan di bawah kulit juga memberi perintah pada otak untuk menurunkan kortisol, yaitu hormon stres yang mempromosikan rasa sakit dan negatif pada tubuh. Akibatnya, kelembaban kulit lebih terjaga, sistem saraf bekerja lebih efektif, dan mengatur kesehatan tubuh menjadi lebih baik.
Pelukan juga merangsang kelenjar thymus, kelenjar yang mengatur dan menyeimbangkan produksi sel-sel darah putih sehingga kita tetap sehat dan bebas penyakit.
Pelukan yang lebih lama (3-20 detik) dapat meningkatkan serotonin yang bermanfaat memberikan rasa bahagia. Sebuah studi dari University of North Carolina menemukan bahwa wanita yang memeluk pasangan mereka selama 20 detik memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
Anak saya atau saya ga suka dipeluk nih.. bukan tidak suka. Menikmati pelukan adalah kebutuhan primitif semua makhluk yang tergolong "animalia", termasuk manusia. Mungkin hanya soal waktu :) Ayo praktekan ayah bunda, di weekend ini. Ditunggu share cerita menariknya ya. :)
Kami di Yayasan Kita dan Buah Hati, hampir setiap hari mendapat pelukan dari orang di kursi sebelah :D Terasa banget deh manfaat pelukan. Mau jadi anggota keluarga kami? Klik link www.kitadanbuahhati.co/karier ya
Tim Yayasan Kita dan Buah Hati
#BrainBasedParenting #ykbh
Ditulis Pada: 24 March 2017, Pukul: 07:07:32
Komentar
Posting Komentar