KOMUNIKASI PENGASUHAN – POLA KOMUNIKASI KELIRU : (9) MENYINDIR
#72
[TIDAK BOLEH DILAKUKAN LAGI]
"Bagus, sudah malam begini baru pulang! Kenapa enggak pulang pagi aja sekalian?"
"Matahari terang banget ya, karena ada yang lagi nyuci piring kali ya"
[KARENA...]
Menyindir tidak mengajarkan anak kita untuk bicara asertif. Anak juga kebingungan dengan maksud orangtua yang menyindir. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya harus mereka lakukan. Mereka merasa apapun yang mereka lakukan salah, tidak ada yang benar.
Menyindir merupakan manifestasi kekesalan yang memuncak sekaligus rasa tidak percaya. Anak kita punya hak dididik dengan cara yang benar, dan orangtua punya kewajiban mendidik dengan cara yang benar.
Sindiran tidak membuat komunikasi menjadi efektif bahkan seringkali berupa serangan emosional saja, dan dalam alam bawah sadar yang mendengar akan muncul mekanisme perlawanan sehingga pesan utamanya tidak sampai. Pada kondisi ini, komunikasi gagal menemukan tujuannya.
Jika pola komunikasi ini terjadi terus menerus, anak akan menjaga jarak dan menutup pintu komunikasi karena merasa sakit hati dan bahkan jika ia memiliki perilaku buruk, akan semakin menjadi-jadi.
[BEGINI SEBAIKNYA]
Pastikan diri kita dan anak sedang nyaman dengan hati masing-masing. Mulai percakapan dengan menerima perasaannya dan kemudian konfirmasi kejadian dengan bertanya.
"Bagus, sudah malam begini baru pulang! Kenapa enggak pulang pagi aja sekalian?"
diubah menjadi
"Sudah segar badanmu, Nak? Jadi tadi malam terlambat pulang dan tidak memberi kabar karena apa? Mama khawatir sekali"
Beri apresiasi lebih banyak dan sampaikan maksud komunikasi kita dengan kalimat positif menggunakan rumus "Pesan Saya", yaitu "saya merasa... jika..." atau "saya ingin kamu.."
"Matahari terang banget ya, karena ada yang lagi nyuci piring kali ya", diubah menjadi
"Mama senang sekali kamu Mama cuci piring, terimakasih sudah membantu meringankan pekerjaan Mama. Mama ingin kita bisa bekerjasama menjaga rumah kita tetap bersih"
Menyindir tidak membuat anak mengerti. Pastikan kita menggunakan kalimat yang jelas.
Ikuti terus Serial Parenting kami di sini ya Ayah Bunda http://bit.ly/SerialParenting
#YayasanKitadanBuahHati
#EllyRismanParentingInstitute
#ParentingEraDigital
#ParentingChannel
Ditulis Pada: 14 March 2018, Pukul: 11:00:00
#72
[TIDAK BOLEH DILAKUKAN LAGI]
"Bagus, sudah malam begini baru pulang! Kenapa enggak pulang pagi aja sekalian?"
"Matahari terang banget ya, karena ada yang lagi nyuci piring kali ya"
[KARENA...]
Menyindir tidak mengajarkan anak kita untuk bicara asertif. Anak juga kebingungan dengan maksud orangtua yang menyindir. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya harus mereka lakukan. Mereka merasa apapun yang mereka lakukan salah, tidak ada yang benar.
Menyindir merupakan manifestasi kekesalan yang memuncak sekaligus rasa tidak percaya. Anak kita punya hak dididik dengan cara yang benar, dan orangtua punya kewajiban mendidik dengan cara yang benar.
Sindiran tidak membuat komunikasi menjadi efektif bahkan seringkali berupa serangan emosional saja, dan dalam alam bawah sadar yang mendengar akan muncul mekanisme perlawanan sehingga pesan utamanya tidak sampai. Pada kondisi ini, komunikasi gagal menemukan tujuannya.
Jika pola komunikasi ini terjadi terus menerus, anak akan menjaga jarak dan menutup pintu komunikasi karena merasa sakit hati dan bahkan jika ia memiliki perilaku buruk, akan semakin menjadi-jadi.
[BEGINI SEBAIKNYA]
Pastikan diri kita dan anak sedang nyaman dengan hati masing-masing. Mulai percakapan dengan menerima perasaannya dan kemudian konfirmasi kejadian dengan bertanya.
"Bagus, sudah malam begini baru pulang! Kenapa enggak pulang pagi aja sekalian?"
diubah menjadi
"Sudah segar badanmu, Nak? Jadi tadi malam terlambat pulang dan tidak memberi kabar karena apa? Mama khawatir sekali"
Beri apresiasi lebih banyak dan sampaikan maksud komunikasi kita dengan kalimat positif menggunakan rumus "Pesan Saya", yaitu "saya merasa... jika..." atau "saya ingin kamu.."
"Matahari terang banget ya, karena ada yang lagi nyuci piring kali ya", diubah menjadi
"Mama senang sekali kamu Mama cuci piring, terimakasih sudah membantu meringankan pekerjaan Mama. Mama ingin kita bisa bekerjasama menjaga rumah kita tetap bersih"
Menyindir tidak membuat anak mengerti. Pastikan kita menggunakan kalimat yang jelas.
Ikuti terus Serial Parenting kami di sini ya Ayah Bunda http://bit.ly/SerialParenting
#YayasanKitadanBuahHati
#EllyRismanParentingInstitute
#ParentingEraDigital
#ParentingChannel
Ditulis Pada: 14 March 2018, Pukul: 11:00:00
Komentar
Posting Komentar