Langsung ke konten utama

KOMUNIKASI PENGASUHAN – POLA KOMUNIKASI KELIRU : (8) MENGERITIK

KOMUNIKASI PENGASUHAN – POLA KOMUNIKASI KELIRU : (8) MENGERITIK
#71
[TIDAK BOLEH DILAKUKAN LAGI]
"Kamu tuh kalau dibilangin suka ngeyel, gak mau denger! Tau rasa kan akibatnya!"
"Anak Mama harusnya rangking 1 dong, kok jadi rangking 2?"
[KARENA]
Disebutkan dalam Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology, kritik merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi depresi yang terjadi pada anak-anak. Kenneth Barish, Ph.D, Clinical Associate Professor of Psychology di Weill Medical College, Cornell University, menyatakan bahwa kritikan menimbulkan rasa benci dan sikap menantang, melemahkan inisiatif dan kepercayaan diri anak serta membuat anak kehilangan tujuan hidup.
Kritik juga menghilangkan rasa "menyenangkan" dari apa yang sedang kita lakukan. Andre Agassi, seorang petenis profesional dari Amerika, pada usianya yang ke-7 mampu mencetak 2.500 skor perhari. Ia menjadi pemain tenis yang hebat, namun ia sangat membenci tenis.
Ketika anak-anak mendapatkan kritikan dan membuat mereka merasa tidak berharga, mereka akan mempertanyakan cinta orangtua mereka. Ia merasa tidak dicintai dan sebagai akibatnya mereka mungkin mulai mencari cinta di tempat lain.
Ketika seorang anak dikritik, ia mulai merasa malu pada dirinya sendiri. Seiring waktu berlalu, kritikan akan membuatnya percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Akibatnya ia menarik diri dari lingkungan sosial, takut mengekspresikan emosi, takut mengambil risiko, kehilangan kepercayaan diri, dan konsep diri yang negatif.
Kebanyakan, orangtua mengeritik anaknya dengan maksud baik. Kita ingin anak kita terus memperbaiki diri hingga ia menjadi dirinya yang terbaik dan sukses di dunia yang penuh persaingan ini. Dalam hal ini, kita mengkritik karena kita cemas tentang masa depan anak kita. Kita mengganggap bahwa kritikan yang kita berikan bersifat konstruktif. Kritik yang membangun.
[BEGINI SEBAIKNYA]
Kritik boleh dilakukan oleh orangtua dengan syarat usia anak sudah diatas 10 tahun, pastikan anak sedang nyaman dengan hatinya, terima perasaannya, beri apresiasi lebih banyak terlebih dahulu dan kritik sikap yang menurut kita tidak efektif, bukan mengeritik diri pribadinya. Dan hanya boleh dilakukan dengan kalimat tanya atau rumus Pesan Saya yaitu "saya merasa... jika..." atau "saya ingin kamu.."
"Kamu tuh kalau dibilangin suka ngeyel, gak mau denger! Tau rasa kan akibatnya!"
diubah menjadi
"Jadi yang tadi itu, apa yang terjadi? Mama khawatir. Mama ingin Kakak lebih berhati-hati"
"Anak Mama harusnya rangking 1 dong, kok jadi rangking 2?"
diubah menjadi
"Wah, kerja kerasmu hebat ya Nak, Mama bangga sekali"
Ikuti terus Serial Parenting kami di sini ya Ayah Bunda http://bit.ly/SerialParenting
#YayasanKitadanBuahHati
#EllyRismanParentingInstitute
#ParentingEraDigital
#ParentingChannel

Ditulis Pada: 14 March 2018, Pukul: 05:00:00















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarra Risman | Saya dibesarkan dengan tujuan. Ada target, ada finish line, ada goal. Tidak sekedar menjadi ‘anak shalihah yang berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa’, seperti doa-doa umum yang seri

Saya dibesarkan dengan tujuan. Ada target, ada finish line, ada goal. Tidak sekedar menjadi 'anak shalihah yang berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa', seperti doa-doa umum yang sering kita katakan ketika mendengar berita kelahiran seorang bayi. Dari saya kecil, ibu saya tampaknya sudah mengikuti 'developmental milestone' yang menjelaskan bahwa anak usia segini, seharusnya sudah bisa begini. Kami dapat tugas khusus masing-masing, seperti kakak jadi tukang cuci baju, saya ahli cuci kamar mandi, dan adik sapu dan pel. Tugas tersebut berotasi sesuai usia, kebutuhan, dan (karena kami hidup nomaden) tempat tinggal. Tentunya rumah di Amerika, yang tertutup karpet dari ujung ke ujung, tidak membutuhkan sapu dan pel. Tugas juga di bagi sesuai dengan kebutuhan, jadi ketika ramadhan tiba, dan pembantu pulang, kakak bertugas menyiapkan sahur, saya dan adik merapihkan setelah sahur. Siangan dikit kakak memasak, adik mencuci, saya tukang setrika. Sampai kesepakatan rotasi berikut...

Silmy Risman | #SilmyShares:

#SilmyShares: Bersyukur itu seperti cinta. Tidak banyak makna jika cuma berbentuk kata-kata. Ia lebih nyata jika ditunjukkan lewat perilaku dan sikap kita. Saya beri contoh ya. Kalau ada pasangan A, yang suaminya bilang "I love you deh Say.." setiap hari tapi sikapnya kasar atau bahasa tubuhnya tidak hangat dan sering nyindir atau marah.. Dan pasangan B yang suaminya jarang memberikan kata-kata cinta tapi sering senyum, suka memuji dan ringan dalam membantu urusan anak atau pekerjaan di rumah.. Dalam jangka panjang, pilih mana? Nah sama dengan bersyukur. Kalau cuma menyatakan diri sebagai hamba tuhan yang bersyukur tapi setiap hari mengeluh, iri, dan ngomongin orang... Mana syukurnya? Nggak dihitung dan pastinya (apalagi bagi orang-orang sekitar) tidak terasa. Syukur itu harus sempat. Jangan hanya dalam doa setelah shalat (yang kadang itupun masih suka telat hehehe). Mulai bersyukur dari hal-hal kecil; masih punya tempat tinggal, bisa garuk kalau gatal (bayangin kalo nggak ...

Wina Risman | Memasukkan anak sekolah:

Memasukkan anak sekolah: Untuk anak atau ibu? Iya, saya paham. 10 menit keheningan terkadang sangat diperlukan seorang ibu,untuk tetap waras. Apalagi mereka yang mempunyai dua balita dibawah satu atap. Rangkaian pekerjaan yang sudah tersusun rapi di otak, detik ketika kita bangun pagi, seakan sudah menjadi otomatis tersedia. Satu menyambung dengan yang lainnya, hingga tak terasa, sudah waktunya mentari tenggelam lagi. Bahkan, setelah malampun tiba, masih ada sederet dua benda tersisa yang mesti diselesaikan, sebelum akhirnya tubuh mendapatkan haknya untuk baring dan kaki untuk selonjoran. Iya saya paham. Hanya saja, berangkat dari kepenatan harian yang sudah menahun, membuat seorang ibu seakan-akan merasa punya alasan, kenapa buah hatinya mesti segera disekolahkan. Sudah bosan di rumah Biar belajar bergaul Menstimulus berbicara Belajar sharing dan bermain bersama Anaknya sudah minta dll, dll... Sebetulnya, jika ditanya, terutama pada ibu yang menyekolahkan anaknya diusia 3th atau sebe...