Langsung ke konten utama

[ INFO ROADSHOW EDUKASI GAMES - bersama DiAR YKBH ] ☝ Data Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) tahun 2015 menyebutkan bahwa dari 2064 siswa SD dan SMP menghabiskan waktu luangnya hanya untuk bermain ga

[ INFO ROADSHOW EDUKASI GAMES - bersama DiAR YKBH ]

☝ Data Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) tahun 2015 menyebutkan bahwa dari 2064 siswa SD dan SMP menghabiskan waktu luangnya hanya untuk bermain games, 15% dari mereka bermain games > 15 jam tiap pekan.

Lalu, Komnas Anak merilis riset, bahwa tahun 2014 terdapat 1.851 kasus kriminal yang melibatkan anak sebanyak 26% pelaku kriminal berusia dibawah 14 tahun.

Di sisi lain, anak-anak tidak dibekali akan pemahaman untuk mewaspadai & menghindari konten-konten negatif dalam games. Selain itu, minimnya peran orangtua dalam mengontrol dan mengedukasi anak-anak terhadap dampak negatif games membuat anak terjerumus pd perilaku negatif.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

💥MARI KITA BERBUAT!💥

Setelah sukses di tahun 2015, Divisi Anak & Remaja - Yayasan Kita dan Buah Hati kembali mengadakan Roadshow Edukasi Games 2016

Program ini akan berlangsung:
Tgl : 13 Juni - 26 Juni 2016
Peserta : kls 4-6 SD / 7-9 SMP
Jumlh : 40-100 anak/lembaga*
Lokasi : lembaga masing2
Pilihan Sesi :
⛅ Pagi : Jam 09.30-12.00
🌙 Sore : Jam 15.00-17.30

Program ini GRATIS! (tidak dipungut biaya)

*note : Lembaga meliputi (SD/SMP menengah ke bawah, komunitas, panti asuhan dan lembaga sosial lainnya)

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

☝ Segera daftarkan Sekolah/Lembaga Anda, kirim datanya via SMS/Whatsapp dgn format:

NamaLembaga_LokasiLembaga_
JenjangPeserta_JumlahPeserta__
ContactPerson_NoHP

Kirim ke: 📱0812 8015 2500 (Kontak DiAR - YKBH)

*contoh:
SD Sukasari_Condet _SD kls 4,5 dan 6_60 anak_Nino_0817782257

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Informasi & Contact person hub:
📱SMS/WA/Telp: 0817 7822 57 (Nino)
📱SMS/WA: 0812 5250 2239 (Lala)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

☝Ayooo kita lindungi dan selamatkan anak-anak dari dampak negatif games. Mari kita edukasi mereka, agar menjadi generasi muda yg hebat.

#SahabatDiAR #YayasanKitadanBuahHati #RamadhanEdition #Roadshow #Edukasi #Games #Indonesia #Jabodetabek #Anak #Remaja #2016


Ditulis Pada: 09 June 2016, Pukul: 04:57:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarra Risman | Saya dibesarkan dengan tujuan. Ada target, ada finish line, ada goal. Tidak sekedar menjadi ‘anak shalihah yang berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa’, seperti doa-doa umum yang seri

Saya dibesarkan dengan tujuan. Ada target, ada finish line, ada goal. Tidak sekedar menjadi 'anak shalihah yang berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa', seperti doa-doa umum yang sering kita katakan ketika mendengar berita kelahiran seorang bayi. Dari saya kecil, ibu saya tampaknya sudah mengikuti 'developmental milestone' yang menjelaskan bahwa anak usia segini, seharusnya sudah bisa begini. Kami dapat tugas khusus masing-masing, seperti kakak jadi tukang cuci baju, saya ahli cuci kamar mandi, dan adik sapu dan pel. Tugas tersebut berotasi sesuai usia, kebutuhan, dan (karena kami hidup nomaden) tempat tinggal. Tentunya rumah di Amerika, yang tertutup karpet dari ujung ke ujung, tidak membutuhkan sapu dan pel. Tugas juga di bagi sesuai dengan kebutuhan, jadi ketika ramadhan tiba, dan pembantu pulang, kakak bertugas menyiapkan sahur, saya dan adik merapihkan setelah sahur. Siangan dikit kakak memasak, adik mencuci, saya tukang setrika. Sampai kesepakatan rotasi berikut...

Silmy Risman | #SilmyShares:

#SilmyShares: Bersyukur itu seperti cinta. Tidak banyak makna jika cuma berbentuk kata-kata. Ia lebih nyata jika ditunjukkan lewat perilaku dan sikap kita. Saya beri contoh ya. Kalau ada pasangan A, yang suaminya bilang "I love you deh Say.." setiap hari tapi sikapnya kasar atau bahasa tubuhnya tidak hangat dan sering nyindir atau marah.. Dan pasangan B yang suaminya jarang memberikan kata-kata cinta tapi sering senyum, suka memuji dan ringan dalam membantu urusan anak atau pekerjaan di rumah.. Dalam jangka panjang, pilih mana? Nah sama dengan bersyukur. Kalau cuma menyatakan diri sebagai hamba tuhan yang bersyukur tapi setiap hari mengeluh, iri, dan ngomongin orang... Mana syukurnya? Nggak dihitung dan pastinya (apalagi bagi orang-orang sekitar) tidak terasa. Syukur itu harus sempat. Jangan hanya dalam doa setelah shalat (yang kadang itupun masih suka telat hehehe). Mulai bersyukur dari hal-hal kecil; masih punya tempat tinggal, bisa garuk kalau gatal (bayangin kalo nggak ...

Wina Risman | Memasukkan anak sekolah:

Memasukkan anak sekolah: Untuk anak atau ibu? Iya, saya paham. 10 menit keheningan terkadang sangat diperlukan seorang ibu,untuk tetap waras. Apalagi mereka yang mempunyai dua balita dibawah satu atap. Rangkaian pekerjaan yang sudah tersusun rapi di otak, detik ketika kita bangun pagi, seakan sudah menjadi otomatis tersedia. Satu menyambung dengan yang lainnya, hingga tak terasa, sudah waktunya mentari tenggelam lagi. Bahkan, setelah malampun tiba, masih ada sederet dua benda tersisa yang mesti diselesaikan, sebelum akhirnya tubuh mendapatkan haknya untuk baring dan kaki untuk selonjoran. Iya saya paham. Hanya saja, berangkat dari kepenatan harian yang sudah menahun, membuat seorang ibu seakan-akan merasa punya alasan, kenapa buah hatinya mesti segera disekolahkan. Sudah bosan di rumah Biar belajar bergaul Menstimulus berbicara Belajar sharing dan bermain bersama Anaknya sudah minta dll, dll... Sebetulnya, jika ditanya, terutama pada ibu yang menyekolahkan anaknya diusia 3th atau sebe...